Bukittinggi Kandidat Nomor 3 Bang Wako-Heldo Aura kali ini berkampanye blusukan di daerah Talao RT 0O5 Kelurahan Campago Guguk Bulek Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Senin
Dalam door to door ke rumah warga banyak dijumpai warga yang bekerja sebagai pekerja membuat Batu bata.
Beberapa warga menyampaikan keluh kesah tentang pekerjaannya yang bagi mereka hanya cukup untuk makan saja.
Baca juga:
Tony Rosyid: PKB Masuk Koalisi KPP?
|
"Untuk pembuatan 1000 batu bata, kami hanya mendapatkan gaji Rp 125 ribu, dan Ika dikerjakan 1000 batu bata rata rata seminggu kerja karena kemampuan kami terbatas, " ujar ibu Arlina (43 tahun).
Ia menambahkan ada juga yang keluarganya sudah bergelar sarjana namun belum mendapatkan pekerjaan.
Bang Wako menanggapi dengan serius dan juga memberikan saran kepada para ibu ibu untuk tidak mengeluh dan bersabar.
"Kita tidak boleh mengeluh dan mengkritik profesi pekerjaan orang lain, yang mana bisa dikerjakan lakukan dan tetap berusaha berdoa, untuk pekerjaan itu penerimaan sebagai pegawai rata rata 10 orang dalam setahun, " ujar Bang Wako.
Baca juga:
Anies: BUMN Care Dua Tangan Negara
|
Ditambahkannya, dari pemerintah sudah ada ketetapan untuk jumlah pegawai yang masuk dan harap bersabar karena bertahap untuk penerimaan pegawai.
Warga sangat antusias mendengarkan dan semangat untuk mendengarkan visi misi serta program unggulan Calon Walikota Bukittinggi Erman Safar dan Heldo Aura.
"Semoga Bang Wako bisa kembali terpilih untuk Menjadi Walikota Bukittinggi periode kedua dan Bukittinggi bisa lebih maju dan makmur warganya dibawah kepemimpinan Erman Safar - Heldo Aura, " harap Arlina dan sejumlah Warga Talao.
Salah seorang warga di Talao juga ada yang belum mendapatkan BPJS Kesehatan, sontak Bang Wako langsung meminta KTP serta KK untuk membantu mengurus BPJS tersebut.
"Insya Allah hari Rabu sudah aktif dan ibu bisa ambil ke BPJS kesehatan, semoga bermanfaat, " ucap Bang Wako.
"Setiap masyarakat Kota Bukittinggi pasti dijamin oleh BPJS Kesehatan, " ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga yang kartu BPJS Kesehatannya tidak aktif untuk segera datang ke kantor BPJS Kesehatan dan mengaktifkannya kembali.
Pesan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam memastikan akses kesehatan bagi semua warga.
Kisah ini tidak hanya mencerminkan respons cepat pemerintah, tetapi juga perhatian langsung seorang calon pemimpin daerah terhadap kebutuhan warganya.(Lindafang).